17 Maret 2010

Himpunan Mahasiswa Farmasi Untan

UPGRADING DAN SIDANG PLENO HMF SETENGAH PERIODE 2009/2010



Upgrading dan pleno setengah periode HMF diadakan pada tanggal 6 dan 7 maret 2010. Upgrading bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan semangat pengurus HMF untuk kedepannya agar lebih baik. Uniknya dari kegiatan ini, setelah mengadakan up grading kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno HMF untuk setengah periode kepengurusan yaitu laporan pertanggung jawaban dari pengurus HMF. Jadi, ini merupakan acara penting buat pengurus HMF. Udah bisa dibayanginkan, bagaimana capeknya mengikuti acara ini. Tapi meskipun capek, acara yang diadakan oleh Badan Pengawas HMF 2009/2010 ini punya kesan tersendiri buat yang mengikuti acaranya alias acaranya gak membosankan. Ada banyak hal yang bisa diceritakan dari up grading dan sidang pleno.
Upgrading dimulai pkl.16.00, 6 maret 2010. Dimulai dengan registrasi peserta kemudian berlanjut dengan pembukaan. Pada pembukaan ada jargon-jargon buat peserta agar bisa lebih semangat selama mengikuti acara. Pada malam harinya, acara berlanjut dengan sesi materi, pemateri merupakan orang nomor satu di UNTAN, yaitu ketua BEM UNTAN, Adhitya Nugroho. Disini Adhitya memberikan materi seputar organisasi dan juga berbagi pengalaman yang ia dapatkan selama berorganisasi. Hal ini sangat bermanfaat bagi para peserta untuk menambah wawasan mereka tentang organisasi.
Pada pagi harinya, diadakan sharing antar peserta selama menjadi pengurus HMF, disini peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan problem atau lebih tepatnyatantangan yang mereka alami selama menjadi pengurus HMF. Ada juga olahraga pagi buat peserta yang kira-kira dimulai pkl.05.00 pagi, setelah evaluasi. Berlanjut dengan acara seni, ada melukis, main batu kemudian pentas seni, acara seni ini selain mengasyikkan juga melatih kreatifitas peserta. Acara up grading pun berakhir.
Seusai upgrading berlanjut dengan rapat pleno HMF yang membahas tentang program kerja yang telah dilakukan oleh tiap-tiap departemen selama setengah periode ini dan Program kerja yang dipaparkan ditanggapi oleh seluruh departemen-departemen HMF, badan pengurus harian, dan badan penasehat. Dalam rapat pleno ini juga dikemukakan mengenai pergantian lambang HMF yang semula FMIPA menjadi FKIK, namun perlu ditegaskan kembali bahwa lambang ini hanya bersifat sosialisasi dan hanya administratife yang berarti bahwa HMF masih berada di bawah naungan BEM FMIPA UNTAN dan baru akan berubah menjadi FKIK setelah dilaksanakannya MUSASI. Pada penghujung acara ada berbagai rekomendasi kepada para pengurus HMF FKIK UNTAN untuk dapat bekerja lebih baik pada periode 2009/2010. Rapat pleno berakhir pkl.17.00, 7 maret 2010 yang diakhiri dengan foto-foto bersama semua pengurus HMF, dan tidak ketinggalan juga anggota badan penasehat.




Himpunan Mahasiswa Farmasi Untan

PHYTOPLASM 2010, SUKSES DIADAKAN!


Phytoplasm 2010 berhasil diselenggarakan. Acara yang diadakan di amphiteater gedung FKIK ini berlangsung selama 2 hari, yaitu dari tanggal 10 hingga 11 Februari 2010. Acara yang dipandu oleh Artika Mithasari dan Rendy Gunawan ini, dimulai pada pkl 06.30 WIB. Turut memberikan kata sambutan dalam acara ini yaitu ketua panitia Dedy Rahadi, ketua HMF UNTAN Hadi Kurniawan, perwakilan Kepala Jurusan Farmasi Muhammad Andre S.Farm, Apt, dan pembantu rektor III Edy Suratman, S.E, M.Si sekaligus membuka acara phytoplasm 2010.
Phytoplasm 2010 mengadakan lomba olimpiade, bazaar, seminar dan sosialisasi, kegiatan LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) juga diadakan saat phytoplasm. Acara juga dimeriahkan dengan penampilan seni seperti tari 3 etnik dari fatari (farmasi tari), drama, dan musik. Terdapat juga bazaar yang menyediakan stan seperti stan sosro, apotik pelangi, esia, rosela, stan mandiri, stan mahasiswa angkatan 2007, 2008, 2009 dan stan HMF UNTAN.
Lomba olimpiade pada hari pertama dimulai dengan babak penyisihan untuk mengambil 10 besar peserta terbaik yang akan mengikuti ke babak semifinal pada hari kedua. Peserta yang mengikuti olimpiade berjumlah 68 siswa sekalimantan barat. Setelah babak penyisihan dilanjutkan dengan seminar yang berjudul “be healthy with herbal medicine and be an intellectual with UNTAN’s Pharmacy” yang menghadirkan 2 pembicara yaitu Robiyanto S.Farm, Apt dan Siti Nani Nurbaety S.Farm, M.Si, Apt, dengan adanya seminar ini diharapkan siswa-siswi peserta phytoplasm dapat lebih mengenal dunia kefarmasian yang memiliki cakupan yang luas dan memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan dikalimantan barat. Pada hari kedua phytoplasm diumumkan 10 peserta lomba olimpiade yang lolos mengikuti babak semifinal, yang selanjutnya akan diambil 5 peserta terbaik menuju babak final. Di babak semifinal ini, peserta diberikan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara singkat. Usai babak semifinal kemudian dilanjutkan dengan LKTI, hadir sebagai juri dalam LKTI adalah Sri Luliana S.Farm, Apt dan Hafrizal S.Far, Apt. peserta LKTI berjumlah 7 peserta yang sebelumnya telah diseleksi dari 9 karya tulis yang mendaftar. Pada LKTI ini, peserta mempresentasikan karya tulis mereka didepan juri, kemudian juri memberikan komentar dan pertanyaan kepada peserta LKTI. Setelah LKTI kemudian dilanjutkan dengan olimpiade babak final. Pada babak final ini terdapat 5 peserta, di babak ini peserta menjelaskan fenomena praktikum yang dilakukan oleh pemateri, peserta diberi waktu 15 menit untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dan diberi pertanyaan oleh dewan juri. Praktikum pada babak final ini berkaitan dengan bidang ilmu kimia, biologi dan biokimia. Rangkaian acara akhirnya ditutup dengan pengumuman pemenang lomba olimpiade dan LKTI. Sebagai pemenang lomba LKTI yaitu juara I dan II dari SMA Gembala baik dan juara III didapat oleh SMA N 1 Pontianak. Sedangkan dari Olimpiade, juara I diraih oleh Minar Nur C (SMAN 1 pontianak), juara II Adam Astrada (SMAN 1 singkawang), juara III Costan (SMAN 1 pontianak), Juara harapan I Hafidzah RA (SMAN 1 pontianak) dan Juara harapan II Kartini Nauli. S (SMAN 1 pontianak).
Olimpiade phytoplasm berbeda dengan olimpiade lainnya, pada phytoplasm kompetisi peserta yang diuji tidak hanya dengan bidang ilmu IPA dasar seperti fisika, kimia dan matematika tetapi juga ilmu farmasi yang merupakan terapan dari ilmu kimia.




06 Maret 2010

Himpunan Mahasiswa Farmasi Untan

APOTIK HIDUP HMF



Apotik hidup HMF merupakan salah satu program pengembangan kesejahteraan Mahasiswa yang dikembangkan oleh Departemen Kesejahteraan Mahasiswa HMF FKIK UNTAN. Program ini bertujuan untuk mengenalkan kepada mahasiswa tentang tanaman obat yang ada di daerah Pontianak khususnya. Apotik hidup ini dikelola oleh Departemen KESMA HMF serta dibantu oleh para mahasiswa farmasi 2009. Untuk Lebih mengetahui tentang apotik hidup ini maka redaksi mewawancarai Kepala Departenmen KESMA yaitu Dedy Gunawan Halim yang lebih sering disapa Bang Dedy. Menurut bang Dedy Apotik hidup HMF memiliki banyak sekali benefit atau keuntungan bagi mahasiswa farmasi yakni membantu mahasiswa dalam berbagai praktikum seperti Morfologi Anatomi Fisiologi Tumbuhan,selain itu Apotik hidup juga berperan dalam melaksanakan program penghijauan yang diserukan oleh banyak badan badan pemerhati lingkungan di seluruh dunia, juga ikut melestarikan tanaman obat khas Indonesia khususnya Pontianak yang mulai sulit untuk dicari, serta dari tanaman obat itu dapat dibuat berbagai simplisia yang sangat dibutuhkan para Mahasiswa.

Menurut bang Dedy Apotik hidup HMF ini akan dikembangkan lebih luas, karena menurut beliau Apotik hidup ini sangat berperan dalam proses praktikum mahasiswa Farmasi. Untuk sementara ini tanaman yang tersedia di apotik hidup HMF masih cukup sedikit, namun untuk kedepannya diharapkan tanaman obat yang terdapat di apotik hidup HMF dapat ditambah. Untuk itu pengembangan apotik hidup ini akan dilakukan pada Lahan yang ada di samping FKIK UNTAN. Namun permasalahan yang dihadapi adalah HMF adalah ketersediaan dana dan sumber daya manusia yang dapat mengolah lahan tersebut, karena dengan ukuran lahan yang cukup besar maka diperlukan biaya serta tenaga yang besar pula untuk merawat dan mengembangkannya.
Pemeliharaan apotik hidup ini akan dibantu oleh MABA 2009 sehingga diharapkan apotik hidup ini dapat berkembang dengan baik. Namun apabila lahan yang dicanangkan sudah diperoleh maka sebisa mungkin HMF akan meminta bantuan tukang kebun untuk merawat tanaman-tanaman obat tersebut, karena menurut bang Dedy basic kita bukan di pertanian sehingga agak sulit bagi kita untuk melakukan pengolahan lahan dan perawatan tanaman. Selain itu factor lain seperti waktu juga perlu dipertimbangkan, karena mahasiswa farmasi sangat sibuk sehingga ditakutkan apotik hidup akan tebengkalai.(tm)